Selasa, 28 Oktober 2008

Strategi Biaya Mutu Pendidikan


Ditulih dek Haslizen Hoesin
  1. Pendahuluan

Biaya mutu sedikit diperhatikan oleh lembaga pendidikan. Hal ini disebabkan ka-rena lebih menekankan pada biaya proses belajar mengajar dan biaya-biaya lain secara menyeluruh. Sebenarnya biaya mutu itu tersembunyi pada proses belajar-mengajar dan pelayanan dalam bentuk biaya kegagalan dalam (failure internal) dan biaya kegagalan lu-ar (failure external).

Bagaimana strategi lembaga pendidikan terhadap biaya Mutu? Jarang mereka perhatikan dan dirinci. Untuk itu perlu pemahaman terhadap biaya mutu dan strategi biaya mutu.


  1. Strategi Biaya Mutu

Perhatian lembaga pendidikan muncul terhadap biaya mutu disebabkan akuntan mulai berpikir terhadap mutu produk (kemampuan yang diperoleh peserta didik dan alumni), jadi tidak hanya biaya saja. Apalgi bila lembaga pendidikan mengajukan per-tanyaan. Apa hubungan biaya dengan mutu dan waktu.

Selama ini para akuntan belum menyadari bahwa mutu dapat didekati dengan bia-ya-biaya yang dikeluarkan pada proses belajar-megajar dan jasa, yaitu kegagalan peserta didik atau tidak dapat menyelesaikan studi atau tidak dapat melanjutkan studi ke pendi-dikan berikutnya. Sisi lain, terlihat dari beberapa pengalaman, banyak orang tua dan pe-serta didik tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan lembaga pendidikan sedangkan mereka mengeluarkan biaya yang cukub besar.

Peserta didik dan orang tua merasa kehilangan sesuatu, tidak mendapatkan yang diharapkan dan mereka tidak tahu penyebabnya secara cinci dan jelas. Diakui pula bah-wa pengertian biaya yang dianut (pada umumnya) sekarang tidak dikaitkan dengan mutu produk (kemampuan peserta didik dan jasa pelayanan) yang diberikan lembaga pendidik-an. Biaya mutu tidak dijadikan dasar dalam pengambilam keputusan pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan (proses belajar-mengajar).

Sistem pengukuran dalam biaya mutu, yang utama adalah menjadikan mutu seba-gai tujuan strategi pendidikan. Strategi tersebut diantaranya menurunkan biaya, mening-katkan mutu (proses belajar-mengajar dan pelayanan yang diberikan), memperpendek waktu peserta didik mendapat pendidikan yang lengkap.

Strategi tersebut harus memperhatikan strategi biaya mutu sebagai tujuan obyek-tif. Jadi tujuan obyektif itu terdiri dari tiga komponen yaitu mutu, biaya dan waktu, dise-but juga strategi segitiga mutu, biaya dan waktu


  1. Biaya Mutu

Biaya mutu didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dan dihubungkan de-ngan kepuasan pelanggan pada tingkat (level) tertentu terhadap produk (kemampuan alumni dan pelayanan yang diberikan). Sistem biaya mutu bukan merupakan tambahan biaya dari aktifitas menghasilkan produk (kemampuan alumni dan Jasa pelayanan), tapi adalah biaya yang dikeluarkan, diluar biaya kegiatan proses (proses belajar-mengajar) untuk mencapai mutu yang ditetapkan. Itulah yang disebut biaya mutu.

Jadi pada lingkungan pendidikan, kegagalan produk adalah kegagalan peserta di-dik meneyelesaikan studi dan melanjutkan pendidikan.

Aspek yang sangat penting dari matu proses belajar-mengajaer adalah ketidak ha-diran cacat atau kegagalan, artinya tidak ada biaya untuk memperbaiki cacat atau kega-galan, untuk menjadikan konsumen puas. Mutu yang dijadikan ukuran diantaranya ada-lah apa yang ditulis/disajikan pada iklan/promosi.

Bila terjadi peserta didik tidak dapat menyelesaikan pendidikan sesuai dengan ha-rapan, maka dilakukan proses belajar-mengajar kembali sebelum mereka melanjutkan pendidkan pada jenjang pendidikan berikutnya. Keadaan ini termasuk kedalam biaya mutu.

Tujuan dari biaya mutu adalah membantu manajemen (pengelola) untuk memak-simalkan proses belajar-mengajar dan pelayanan yang diterima pelanggan. Jadi bila se-orang peserta didik tidak dapat menyelesaikan pendidikan atau terjadi ujian ulangan, ke-jadian ini adalah menjadi biaya mutu

Biaya mutu dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yaitu biaya pencegah-an, penilaian, biaya kegagalan dalam (internal) dan luar (external).



3.1 Biaya Pencegahan

Biaya pencegahan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk meminimumkan peserta didik yang keluar sebelum selesai/lulus (dropout). Biaya pencegahan sering men-jadi biaya yang tidak banyak diketahui dikeluarkan dan memberikan efek ganda terhadap penurunan penilaian dan biaya kegagalan.

Biaya pencegahan diantaranya

    1. Biaya seleksi penerimaan peserta didik,

    2. Biaya pelatihan/kursus pengajar (SDM) maupun peserta didik,

    3. Biaya memotifasi peserta didik.

    4. Biaya pengujian ulang (re.exmination)


3.2 Biaya penilaian

Biaya penilaian berhubungan dengan biaya-biaya aktifitas pendidikan. Biaya pe-nilaian adalah yang berhubungan dengan

  1. Biaya umpan balik

  2. Biaya penilaian terhadap peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan.


3.3 Biaya kegagalan dalam

Biaya kegagalan dalam adalah biaya-biaya yang terjadi hasil cacat dan kegagalan dalam, yang memberikan kontribusi kepada kegagalan peserta didik. Kegagalan tersebut memberikan dampak pada kapasitas kelas.

  1. Biaya Sumber daya manusia

  2. Biaya yang dikeluarkan, akhirnya peserta didik gagal,

  3. Hutang piutang peserta dididik yang gagal tidak dibayar.

  4. Opportunity cost akibat kapasitas kelas diisi oleh peserta didik yang mengulang,


3.4 Biaya kegagalan luar

Biaya-biaya kegagalan luar sangat penting diperhatikan, karena biaya ini meng-gambarkan mutu yang dibawa peserta didik kependidikan berikutnya atau di masyarakat. Biaya kegagalan luar meliputi:

  1. Peserta didik sebagai pelanggan:

    1. Uang pendidikan

    2. Pendidikan tambahan mencapai mutu yang diharapkan

    3. Kerugian waktu

  1. Lembaga pendidan lebih lanjut

    1. Tambahan pendidikan untuk menyeragamkan pengetahuan

    2. Kerugian waktu


  1. Pemberi Beasiswa.

    1. Pemborosan bantuan yang diberikan akibat kegagalan lembaga pendidikan

    2. Pemborosan bantuan yang diberikan kepada peserta didik yang gagal


  1. Biaya Mutu Total

Untuk memperoleh gambaran mengenai biaya yang digunakan dalam biaya mutu diperkenalkan biaya mutu total. Biaya mutu total adalah gabingan dari kegagalan luar, dan dalam, biaya penilaian dan biaya pencegahan. Dari keempat biaya tersebut dapat di-buat model biaya mutu total minimum, lihat gambar 1



Tidak ada komentar: